Penguatan Budaya Literasi Bagi Pengelola Perpustakaan Saraswati Desa Busungbiu
19 Mei 2022 12:27:54 WITA
Masalah utama yang dihadapi oleh masyararakat Indonesia dewasa ini adalah masalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Sehubungan dengan hal itu berbagai komponen bangsa berupaya untuk mengatasinya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membenahi berbagai komponen yang dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Upaya strategis yang dikembangkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Berbekal dari kajian tersebut diatas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mengenai Penguatan Budaya Literasi Bagi Pengelola Perpustakaan Saraswati Desa Busungbiu
Kegiatan yang bertempat di Balai Masyarakat Desa Busungbiu ini Turut dihadiri pula Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Widarma didampingi Kadek Duwika, S.E. , Perbekel Busungbiu Ketut Suartama yang kali ini diwakili oleh Sekretaris Desa Busungbiu Ketut Ayu Yuliani, Perwakilan Kepala Sekolah SD dan SMP di wilayah Desa Busungbiu, bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini Luh Putu Sri Aryani, S.S M.Hum. didampingi Prof. Dr. Anata Wikrama Tungga Atmadja, S.E, Ak., M.Si. yang juga merupakan Dosen dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Dalam kegiatan ini dijelaskan bahwa Literasi menjadi komponen utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Kata literasi berasal dari “literacy” yang berarti melek huruf, mampu baca tulis, cakap baca tulis. Mengacu pada pandangan ideologis kewacanaan, literasi adalah ketrampilan individu yang dituangkan dalam cara berpikir, berkomunikasi lisan (berbicara) dan tulisan (menulis), serta membaca.
Mengacu pada Undang-undang No 6 Tahun 2014, pemerintah desa memiliki kewenangan untuk melakukan pembangunan desa, salah satunya melalui perbaikan sarana prasarana desa. Pembangunan desa tidak hanya bertujuan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat namun juga untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan pembangunan masyarakat di desa dan kota. Agar proses pembangunan desa dapat terlaksana secara efektif, pemerintah desa perlu memfasilitasi akses informasi atau pengetahuan ke desa dengan cara membangun perpustakaan desa. Perpustakaan desa memiliki peran penting dalam upaya pengentasan buta huruf, khususnya bagi masyarakat desa. Selain menjadi agen pendidikan non formal, perpustakaan desa juga menjadi agen pembangunan atau perubahan bagi masyarakat desa Oleh karena itu, dalam upaya mewujudkan peran perpustakaan desa sebagai penyedia informasi, pengelolaan perpustakaan desa harus melibatkan aparatur desa selaku penyelenggara perpustakaan desa dan masyarakat lokal selaku pengguna . Perpustakaan desa dapat dikategorikan sebagai perpustakaan umum yang didirikan di setiap desa atau kelurahan. Keberadaan perpustakaan desa memiliki legalitas yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Perpustakaan Desa/Kelurahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan desa menjadi bagian integral atau kesatuan dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di wilayah desa atau kelurahan. Mengacu pada regulasi tersebut, ada empat poin utama dalam memaknai perpustakaan desa. Pertama, pengelolaan perpustakaan dilakukan dengan berbasis kebutuhan masyarakat. Kedua, perpustakaan harus berfungsi sebagai media atau sarana untuk proses pembelajaran. Ketiga, perpustakaan berperan untuk mendukung dan meningkatkan aktivitas pendidikan masyarakat. Terakhir, keberadaan perpustakaan desa merupakan bagian integral pembangunan.
Kegiatan ini berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana dan peserta sangat antusias mengikutinya. Peserta menyatakan sangat tertarik dan telah mengalami perluasan wawasan tentang peranan perpustakaan dalam pengembangan literasi. Sehingga dapat dijadikan sebagai acuan model Penguatan Budaya Literasi Bagi Pengelola Perpustakaan Saraswati Desa Busungbiu. Peningkatan kompetensi pustakawan tidak saja berdampak personal dalam bentuk peningkatan kompetensi/professional dalam pengelolaan perpustakaan tetapi juga memiliki dampak sosial dalam bentuk pelayanan yang lebih professional dan berklualitas sehingga keberfungsian dari perpustakaan dalam pengembangan literasi yang mencerdaskan semakin optimal.
Komentar atas Penguatan Budaya Literasi Bagi Pengelola Perpustakaan Saraswati Desa Busungbiu
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- RAPAT PLENO DPHP, KETUA PPS BUSUNGBIU SAMPAIKAN TERIMAKASIH
- LOMBA NGEJUK KUCIT JADI UNGGULAN SEMARAK HUT-RI KE-79 DESA BUSUNGBIU
- MUSYAWARAH DESA REMBUK STUNTING DESA BUSUNGBIU TAHUN 2024
- Publikasi Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2023 dan APBDesa Tahun 2024
- MUSYAWARAH DESA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2024
- ANTISIPASI KASUS RABIES VAKSINASI HPR KEMBALI DIGELAR